Rabu, 21 Desember 2016

Puisi Debu Debu Rindu

“ DEBU-DEBU RINDU “
Rinduku hanya kebisuan
Dari masa lalu yang telah engkau lewatkan
Serupa debu
Terlihat, namun tak diinginkan
             Bayanganmu seringkali dating sebagai debu
             Yang mampu memecahkan tangisku
             Jamahlah rindu kita pada debu merah jambu
             Sebelum warnanya kembali abu-abu
Yang pergi biar tak terbalas
Luka biarlah membekas
Menjadiman aku sebagai rasa paling tegas
             Aku sering merasa hanya sebutir debu
             Hinggap sebentar dalam kalbu
             Lalu kau kibaskan dari pikiranmu.



                                                                   Karya : Ajid

PUISI RINDU SAHABAT

“ RINDU SAHABAT “
Disini . . .
Sepiku mengingatkanku kembali pada satu kenangan
Tentang indahnya kebersamaan
Tentang sedihnya perpisahan
             Sobat . . .
             Tak terasa kini kita telah jauh
             Rasanya baru kemarin kita berbagi
             Canda, tawa dan tangis
Kurindu dengan pelukan saat kita bersama
Maafkan aku yang kiranya tak sengaja telah menyakiti hatimu
Dan tersenyumlah seindah senyum yang pernah kau tebarkan
Seindah kebersamaan kita.

                                                                   Karya : Ajid

PUISI CINTA MU DI HATIKU

“ CINTA MU DI HATIKU “

Ketika rasa itu hadir
Aku terpesona oleh indahnya
Hatiku pun bertanya
Apakah ini mimpi. . . .! ! !
Apakah ini halusinasi . . . ! ! !
             Ku amati dank ku renungi
             Ku hayati dank ku resapi
             Oh inikah yang namanya cinta . . . ! ! !
             Betapa indahnya semakin nyata
             Betapa terpesona semakin menggoda
Semakin lama ku resapi
Semakin dalam ku hayati
Semakin aku terpesona oleh indahnya
Semakin aku tergoda olehnya





             Aku pun tergoda untuk menerimanya, menanaminya
             Dihatiku , di jiwaku dengan satu harapan
             Kiranya dia akan tumbuh mekar
             Menghiasi taman hatiku

Aku berjanji untuk menyayangi
Aku berjanji untuk menyirami
Aku berjanji untuk melindungi
Agar bunga cinta yang ku tanam di hati
Selalu asri dan bersemi

                                                          Karya : Muhamad Sajidin

PUISI DI TINGGAL AYAH

“ DITINGGAL AYAH “

Ayah mengapa engkau pergi dahulu
Mengapa kau tinggalkan ku
Mungkin ini semua sudah di takdirkan
Dan kini kau hanya meninggalkan kenangan-kenangan mu . . .
             Dan kini ku hanya bisa mengingat
             Kenangan-kenangan termanismu
             Walaupun ku baru menyadari
             Ku tak pernah menghargai
             Apa yang ayah berikan pada ku . . .
Dan kini baru ku rasa
Betapa beratnya ditinggal oleh ayah
Ayah aku rindu kamu
Aku rindu pelukan mu
             Aku rindu kasih sayangmu
             Aku rindu segalanya darimu
             Aku ingin memeluk mu ayah
             Mungkin sekarang aku hanya bisa mendo’akanmu agar tenang
             Dan di tempatkan di sisi aloh Aminn . . .
Aku hanaya memanggilmu

Ayah disaat ku kehilangan arah.


                                                                                       Karya : Ajid

PUISI UNTUK IBU

“ IBU ”
Ibu . . .
Terima Kasih kau telah menjaga ku
Dari kecil hingga saat ini
Kau sabar saat mengandungku
Selama Sembilan bulan
             Ibu . . .
             Kau menjagaku dengan sabar
             Kau memang malaikatku
             Terima kasih Ibu . . .


                                                          Karya : Ajid